Sabtu, 21 Februari 2015

PENGUKURAN SUDUT

   

Untuk menyatakan besarnya sudut adalah (satuansudut) :lingkaran dibagi dalam 4 bagian yang sama di mana masing-masing bagian disebut kuadran: kuadran I,II,III,IV.
Dalam ilmu ukur tanah,biasanya dipakai tiga macam satuan sudut adalah sbb :

a.Cara Sexagesimal
cara sexsagesimal  lingkaran dibagi atas 360 bagian yang sama dan setiap bagian disebut derajat ditulis 1 ˚,maka satu kuadran  = 360 : 4 = 90 ˚ ,1 derajat = 60 menit ( 1˚ =  60 ́ ) ,1 menit  = 60 detik ( 1 ΄  =  60 ˝ ). Jadi  1˚ =  60 ΄ = 3600 ˝.    1΄ = 60
 Cara penulisan 15 derajat   20 menit  45 detik adalah    15˚  20 ́  45 ˝
Bila harga satuannya tidak bulat maka penulisannya sbb : 15 ˚, 36  ;   20 ΄, 25  ;  45˝, 47


b.Cara Sentisimal
cara sentisimal lingkaran dibagi dalam 400 bagian yang sama,setiap bagian disebut 1 grade ditulis 1g.  satuan kuadran sistimcentisimal  =  400 : 4 = 100g,  1 grade = 100 centi grade ( 1gr=  100 cgr ),   1 centi grade  =  100  centi centi grade  ( 1cgr = 100 ccgr).
Cara penulisan  15 grade 20 centi grade 45 centicenti grade adalah 15gr  20cgr 45ccgr bila harga satuannya tidak dibulatkan maka penulisannya sbb: 15gr,36 ;  20cgr,25 ;  45ccgr,47

c.Cara Radian (Cara Radial)
Satu radian( 1ρ ) adalah :  sudut pusat suatu lingkaran yang mana panjang busurnya sepanjang jari-jari lingkaran. Keliling lingkaran  =  2 π R di mana R jari-jari lingkaran.  π = 3,14 ; 
Maka satu lingkaran mempunyai sudut sebesar : 2 π R ;    R = 2π radian = 2πρ ;
 1 lingkaran = 360º = 2πρ dan 1ρ =



Hubungan antara sistem : Sexagesimal, Centisimal dan Sistem Radian ( ρ )
360 ˚   =    400 g    =    2πρ
ρ  =  360˚  :  2π                                           ρ  =  400gr:  2π                                            
=  (360 X 60΄) 2π.                                      =  (400 X 100cgr):  2π
=  (360X60X60˝) : 2π.=  (400 X 100 X 100ccgr) :  2π
Maka didapat:

a .Hubungan radian dengan derajat.

1 rad  =  57˚,295779                                         1 rad  =  63gr,661977
 1 rad  =  3437΄,7467                                         1 rad  =  6366cgr1977
1 rad  =206264˝,8                                           1 rad  =   636619ccgr77

b. Hubungan derajat dengan grade.

        1˚  =  1g,11111                                                   1g=   0˚,9……….. =  0˚54 ́00 ˝
        1΄  =  1cg,85185185                                            1cg    =   0 ΄ 54………=  0˚00΄32,4˝
        1˝  =  1ccg,08641975                                           1ccg   =   0 ˝,324……..= 0˚00΄032˝

Selasa, 17 Februari 2015

Surfer Software

Pengertian

Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik segi empat (grid) yang beraturan.
Grid adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd.

 Sistem operasi dan perangkat keras

Surfer tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi yang tinggi. Oleh karena itu surfer relatif mudah dalam aplikasinya. Surfer bekerja pada sistem operasi Windows 9x dan Windows NT.
Berikut adalah spesifikasi minimal untuk aplikasi Surfer:
􀁸 Tersedia ruang untuk program minimal 4 MB.
􀁸 Menggunakan sistem operasi Windows 9.x atau Windows NT.
􀁸 RAM minimal 4 MB.
􀁸 Monitor VGA atau SVGA.

Pemasangan program surfer (instal)

􀁸 Masukkan master program Surfer pada CD ROM atau media lain.
Buka melalui eksplorer dan klik dobel pada Setup.
􀁸 Surfer menanyakan lokasi pemasangan. Jawab drive yang diinginkan.
Jawab pertanyaan selanjutnya dengan Yes.

 Lembar Kerja Surfer

Lembar kerja Surfer terdiri dari tiga bagian, yaitu:
􀁸 Surface plot,
􀁸 Worksheet,
􀁸 Editor.

1.      Surface plot
Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau file grid. Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang masih kosong. Pada lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan. Lembar plot digunakan untuk mengolah dan membentuk peta dalam dua dimensional, seperti peta kontur, dan peta tiga dimensional seperti bentukan muka tiga dimensi.

Lembar plot ini menyerupai lembar layout di mana operator melakukan pengaturan ukuran, teks, posisi obyek, garis, dan berbagai properti lain. Pada lembar ini pula diatur ukuran kertas kerja yang nanti akan digunakan sebagai media pencetakan peta.
2.      Worksheet
Worksheet merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan input data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam pembuatan peta pada surfer. Dari data XYZ ini dibentuk file grid yang selanjutnya diinterpolasikan menjadi peta-peta kontur atau peta tiga dimensi. Lembar worksheet memiliki antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja MS Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan perpotongan baris dan kolom. Data yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam file .dat.
3.      Editor


Jendela editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah file teks ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam jendela plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah kelompok teks yang sama untuk dipasangkan pada berbagai peta.

Jendela editor juga digunakan untuk menangkap hasil perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan volume file grid akan ditampilkan dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat disimpan menjadi sebuah file ASCII dengan ekstensi .txt.

GS Scripter

GS Scripter adalah makro yang dapat digunakan untuk membuat sistem otomasi dalam surfer. Dengan menggunakan GS Scripter ini tugas-tugas yang dilakukan secara manual dapat diringkas menjadi sebuah makro. Makro dari GS Scripter ini mirip dengan interpreter bahasa BASIC. Makro disimpan dalam ekstensi .bas.

 Simbolisasi peta

Simbolisasi digunakan untuk memberikan keterangan pada peta yang dibentuk pada lembar plot. Simbolisasi yang digunakan berupa simbol point, garis, ataupun area, serta teks. Simbolisasi yang ada pada peta ini memungkinkan peta yang dihasilkan surfer dapat dengan mudah dibaca dan lebih komunikatif.

Editing peta kontur

Editing peta kontur dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk peta kontur yang sesuai dengan syarat-syarat pemetaan tertentu ataupun sesuai dengan keinginan pembuat peta. Beberapa hal yang berkaitan dengan hal ini misalnya adalah penetapan nilai kontur interval (Interval Contour), labelling garis indeks, kerapatan label, pengubahan warna garis indeks, pengaturan blok warna kelas ketinggian lahan, dan lain-lain. Gambar berikut adalah contoh penggunaan kontur interval yang berbeda dari sebuah peta kontur yang sama.

Secara umum, pengaturan kontur interval mengikuti aturan berikut: Kontur Interval = 1/2000 x skala peta dasar Jadi jika menggunakan dasar dengan skala 1 : 50.000 maka seharusnya kontur interval peta adalah 25 meter. Beda tinggi antar garis kontur tersebut terpaut 25 meter. Seandai peta dasar tersebut diperbesar menjadi skala 1: 25.000, maka kontur intervalnya pun juga harus diubah menjadi 12,5 meter.
Overlay peta kontur
Overlay peta kontur dimaksudkan adalah menampakkan sebuah peta kontur dengan sebuah data raster, atau sebuah peta kontur dengan model tiga dimensi. Overlay ini memudahkan analisis sebuah wilayah dalam kaitannya dengan kontur atau bentuk morfologi lahan setempat.
   Penggunaan peta dasar
Peta dasar yang digunakan pada Surfer dapat berasal dari peta-peta lain ataupun data citra seperti foto udara ataupun citra satelit. Peta dasar tersebut dinamakan Base Map.
Proses kedua ini sering disebut dengan istilah grid-ding. Proses gridding menghasilkan sebuah file grid. File grid digunakan sebagai dasar pembuatan peta kontur dan model tiga dimensi. Berikut adalah diagram alur secara garis besar pekerjaan dalam Surfer.


Senin, 16 Februari 2015

Total Station





Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu
Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu kalkulator lagi.
Berikut ini penjabaran mengenai pengertian Total station :
1.       Total Station : adalah peralatan elektronik ukur sudut  dan jarak (EDM) yang menyatu dalam 1 unit alat.
2.       Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang  berupa on-board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA Card.  -> salah catat tidak ada.
3.       Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll) di dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survey, misal : Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung type total stationnya.
4.       Untuk type “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan dilengkapi dengan ATR-Automatic Target Recocnition, pengenal objek otomatis (prisma).
5.       Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz & V, kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat sangat akurat.
6.       Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari theodolite manual dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi.
7.       Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less EDM ( EDM tanpa reflector )
8.       Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta dengan program mapping software.
PERBEDAAN THEODOLITE DAN TOTAL STATION.

Ø  Theodolite sebenarnya adalah alat pengukur sudut saja, jadi data primer yang dihasilkan dari theodolite hanya sudut horizontal, sudut vertikal dan bacaan rambu ukur. Untuk mendapatkan jarak diperlukan data pendukung seperti data dari EDM, meteran atau dengan tachimetri. Sedangkan Total station langsung bisa mendapatkan data sudut dan jarak dalam satu pengukuran.
CARA KERJA TOTAL STATION
Total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan komponen pengukur jarak. Dari ketiga data  primer ini ( Sudut horisontal, sudut vertikal dan jarak) bisa didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda tinggi. Data direkam dalam memory dan selanjutnya bisa ditransfer ke komputer untuk di olah menjadi data spasial.
Rekomendasi Pemakaian :
A.      Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran tata batas baru, baik itu tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan hutan.
B.      Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran berulang (contoh : rekonstruksi batas kawasan hutan), dimana data sebelumnya diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station juga.
MANFAAT TOTAL STATION
Kedua stasiun theodolite dan total station yang digunakan untuk mengukur sudut horisontal dan vertikal selama mensurvei dan proyek. Masing-masing memiliki pro dan kontra tertentu yang dapat digunakan dalam berbagai situasi. Secara umum, hal itu akan tergantung pada waktu, uang, tenaga, dan keahlian yang telah tersedia pada saat penentuan alat yang tepat untuk pekerjaan Anda dan tentunya bila ada mengininkan keakuratan dalam pekerjaan konstruksi atau design anda saat survei gunakanlah alat Laser Auto Level.
Meskipun theodolites telah digunakan selama ratusan tahun, operasi utama dari alat ini tetap sama. theodolite terdiri dari teleskop bergerak dipasang antara sumbu vertikal dan horisontal. Sudut dari masing-masing sumbu dapat diukur dengan presisi cukup akurat selama operator memiliki pengetahuan yang cukup menggunakan alat dan trigonometri dasar. Namun, penggunaan theodolite secara umum memerlukan bantuan dari setidaknya satu orang lain selain operator utama untuk membantu mengukur dan menyelaraskan sudut. Ketika menghitung presisi, sangat penting bahwa kedua operator yang terlatih dan memahami semua elemen pengumpulan data; ini mungkin termasuk meratakan saham tripod / theodolite dan pengukuran, serta menyelaraskan tiang dan mengukur garis untuk mengumpulkan data yang akurat, dan akhirnya menggunakan kemampuan matematika dan grafis untuk menghasilkan output yang sesuai.
Artikel tentang mengenal total station. Manfaat dari total station akan melebihi downsides, dalam banyak kasus, karena fitur-fiturnya semua-inklusif dan integrasi digital. A total station mengintegrasikan fungsi theodolite untuk mengukur sudut dan jarak dengan EDM (meter jarak elektronik). Total stasiun menggunakan sistem prisma dan laser untuk mengembangkan pembacaan digital dari seluruh pengukuran selama pekerjaan Anda. Semua informasi yang dikumpulkan dengan total station disimpan dalam sebuah komputer eksternal di mana data dapat dimanipulasi dan ditambahkan ke program CAD. Robotic total stasiun yang tersedia yang memungkinkan operator untuk bekerja sendiri dengan menggunakan remote control.

Artinya
total station adalah alat pengukur sudut yang sudah dilengkapi dengan alat pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolis aau dengan kata lain total station adalah theodolit yang sudah dilengkapi dengan EDM (electric distance meter). kalau sebelumnya alat sudut terpisah dengan alat pengukur jarak, untuk total station kedua fungsi ini sudah terintegrasi menjadi satu kesatuan.
operasionalisasi total starion prinsipnya sama dengan theodolit pada umumnya, bedanya hanya pada tayangan angka bacaan lngkaran horizontal dan penggerak halusnya, tidak mempunyai limbus.
karena bacaan lingkaran secara digital, maka tidak ada bacaan yang diestimasi sebagimana pada skala garis. pada theodolit tipe ini juga dilengkapi tombol penegenolkan, sudut horizontal dapat diukur kearah kanan maupun kiri, bacaat sudut dapat dilihat pada layer display monitor, layer ini ada yang dua muka sehingga memudahkan pembacaan, namun adapula yang hanya satu saja. bacaan lingkaran vertical bias berupa helling/sudut vertical adapula sudut zenith, adapula yang dapat diatur sesui selera operator.satuan sudut ada yang system sexagesimal (dalam derajat) adapula yang sentisimal (grade/gon)

sumber tenaga menggunakan batere, serta dilengkapi tombol monitoring kondisi baterenya. adapun tingkat ketelitian bacaan bervariasi.

Sipat datar (PPD)


Metode sipat datar prinsipnya adalah Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan menggunakan rambu ukur. Hingga saat ini, pengukuran beda tinggi dengan menggunakan metode sipat datar optis masih merupakan cara pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar vertikal (KDV) dinyatakan sebagai batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar pergi dan pulang.

Maksud pengukuran tinggi adalah menentukan beda tinggi antara dua titik. Beda tinggi h diketahui antara dua titik a dan b, sedang tinggi titik A diketahui sama dengan Ha dan titik B lebih tinggi dari titik A, maka tinggi titik B, Hb = Ha + h yang diartikan dengan beda tinggi antara titik A dan titik B adalah jarak antara dua bidang nivo yang melalui titik A dan B. Umumnya bidang nivo adalah bidang yang lengkung, tetapi bila jarak antara titik-titik A dan B dapat dianggap sebagai Bidang yang mendatar.tetapi bila jarak antara titik-titik A dan B dapat dianggap sebagai Bidang yang mendatar.

Bila diingat tentang hal hal yang telah di bicarakan tentang teropong, maka setelah teropong dilengkapi dengan diafragma, pada teropong ini di dapat suatu garis lurus ialah garis bidik. Garis bidik ini harus di buat mendatar supaya dapat digunakan untuk menentukan beda tinggi antara dua titik, ingatlah pula nivo pada tabung, karena pada nivo tabung dijumpai suatu garis lurus yang dapat mendatar dengan ketelitian besar.

Garis lurus ini ialah tidak lain adalah garis nivo. Maka garis arah nivo yang dapat mendatar dapat pula digunakan untuk mendatarkan garis bidik di dalam suatu teropong, caranya; tempatkan sebuah nivo tabung diatas teropong. Supaya garis bidik mendatar, bila garis arah nivo di datarkan dengan menempatkan gelembung di tengahtengah, perlulah lebih dahulu.

Garis bidik di dalam teropong, dibuat sejajar dengan garis arah nivo. Hal inilah yang menjadi syarat utama untuk semua alat ukur penyipat datar. Dalam pengukuran Sipat Datar Optis bisa menggunakan Alat sederhana dengan spesifikasi alat penyipat datar yang sederhana terdiri atas dua tabung terdiri dari gelas yang berdiri dan di hubungkan dengan pipa logam. Semua ini dipasang diatas statif. Tabung dari gelas dan pipa penghubung dari logam di isi dengan zat cair yang berwarna. Akan tetapi ketelitian membidik kecil, sehingga alat ini tidak digunakan orang lagi. Perbaikan dari alat ini adalah mengganti pipa logam dengan slang dari karet dan dua tabung gelas di beri skala dalam mm.

Cara menghitung tinggi garis bidik atau benang tengah dari suatu rambu dengan menggunakan alat ukur sifat datar (waterpass). Rambu ukur berjumlah 2 buah masing-masing di dirikan di atas dua patok yang merupakan titik ikat jalur pengukuran alat sifat optis kemudian di letakan di tengah-tengah antara rambu belakang dan muka .Alat sifat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo di ketengahkan barulah di baca rambu belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang tengah, atas dan bawah. Beda tinggi slag tersebut pada dasarnya adalah pengurangan benang tengah belakang dengan benang tengah muka.

Berikut ini adalah syarat-syarat untuk alat penyipat datar optis :
1.       Garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu alat ukur penyipat datar. Bila sekarang teropong di putar dengan sumbu kesatu sebagai sumbu putar dan garis bidik di arahkan ke mistar kanan, maka sudut a antara garis arah nivo dan sumbu kesatu pindah kearah kanan, dan ternyata garis arah nivo dan dengan sendirinya garis bidik tidak mendatar, sehingga garis bidik yang tidak mendatar tidaklah dapat digunakan untuk pembacaan b dengan garis bidik yang mendatar, haruslah teropong dipindahkan keatas, sehingga gelembung di tengah-tengah.
2.       Benang mendatar diagfragma harus tegak lurus pada sumbu kesatu. Pada pengukuran titik tinggi dengan cara menyipat datar, yang dicari selalu titik potong garis bidik yang mendatar dengan mistar-mistar yang dipasang diatas titiktitik, sedang diketahui bahwa garis bidik adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik potong benang atau garis diagframa dengan titik tengah lensa objektif teropong
3.       Garis bidik teropong harus sejajar dengan garis arah nivo. Garis bidik adalah Garis lurus yang menghubungkan titik tengah lensa objektif dengan titik potong dua garis diafragma, dimana pada garis bidik pada teropong harus sejajar dengan garis arah nivo sehingga hasil dari pengukuran adalah hasil yang teliti dan tingkat kesaIahannya sangat kecil.
Alat-alat yang biasa digunakan dalam pengukuran kerangka dasar vertikal metode sipat datar optis adalah:

Alat Sipat Datar
Pita Ukur
Rambu Ukur
Statif
Unting – Unting

Dll

Theodolite



Dalam pekerjaan – pekerjaan ukur tanah, teodolit sering digunakan dalam pengukuran polygon, pemetaan situasi maupun pengamatan matahari. Teodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya teropong yang terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk pekerjaan-pekerjaan bangunan gedung, teodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi.
Teleskop pada theodolite dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah, stadia atas dan bawah, sehingga efektif untuk digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan tinggi relatif dapat dihitung. Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan pengukuran yang diperoleh dapat mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat ini alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki dengan menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek yang direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin. Dengan menggunakan komponen alat survey seperti alat theodolit tersebut pengukuran jarak dan tinggi relatif hanya berlangsung beberapa detik saja. Bila komponen tersebut ditempatkan pada bagian atas alat theodolite, maka disebut electronic distance measurers (edm), namun bila merupakan satu unit tersendiri maka disebut automatic level atau theodolite total station.

Persyaratan pengoperasian theodolite :

Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :
1.       Sumbu ke I harus tegak lurus dengan sumbu II / vertical ( dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya ).
2.       Sumbu II harus tegak lurus Sumbu I
3.       Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus mendatar).
4.       Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek vertical sama dengan nol.)
5.       Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong.
6.       Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala tegak
7.       Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II ( Garis bidik tegak lurus sumbu kedua / mendatar).

Syarat pertama harus dipenuhi setiap kali berdiri alat (bersifat dinamis), sedangkan untuk syarat kedua sampai dengan syarat kelima bersifat statis dan pada alat-alat baru dapat dihilangkan dengan merata-rata bacaan biasa dan luar biasa.

Fungsi dan Bagian Alat Ukur Teodolit :
Fungsi utama dari teodolit adalah sebagai alat untuk sudut,dalam perkembangannya teodolit juga digunakan untuk menentukan jarak dan mencari beda tinggi antara dua titik.
Fungsi bagian-bagian alat ukur :
1.       Pembantu visir, berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan teropong ke target.
2.       Klem Sumbu II, berfungsi untuk pengunci sumbu II.
3.       Lensa obyektif, berfungsi untuk menangkap bayangan obyek / target.
4.       Sumbu II, berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap sumpu putar horizontal.
5.       Nivo teropong, berfungsi membantu mendatarkan teropong.
6.       Ronsel lensa tengah, berfungsi memperjelas bayangan yang ditangkap oleh lensa obyektif.
7.       Reflektor sinar, berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkannya ke mikroskop pembacaan lingkaran horisontal, sehinga bisa terbaca.
8.       Mikroskop bacaan lingkaran horisontal A, berfungsi sebagai tempat pembacaan arah horizontal.
9.       Klem horisontal, berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci lingkaran horizontal.
10.   Ronsel gerak halus limbus, berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).
11.   Sekrup penyetel ABC, berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna mempercepat pembuatan sumbu I vertikal.
12.   Plat dasar, sebagai plat penyangga seluruh bagian alat.
13.   Kepala statif, sebagai tempat meletakkan plat dasar alat.
14.   Sekrup koreksi nivo aihidade vertikal, sekrup yang digunakan untuk menyeimbangkan nivo alhidade vertikal.
15.   Nivo alhidade vertikal, sebagai indikator untuk mencari kesalahan indek vertikal.
16.   Tabung sinar, membantu menyinari Iingkaran vertikal.
17.   Alhidade vertikal, sebagai alat pembacaan arah vertikal.
18.   Mikroskop pembacaan Iingkaran vertikal, tempat pembacaan Iingkaran vertikal.
19.   Ring pelindung diafragma, berfungsi sebagai pelindung diafragma.
20.   Lensa okuler, sebagai lensa pengamat saat menepatkan target.
21.   Mikroskop bacaan Iingkaran horisontal B, fungsi samadengan nomor 8.
22.   Sekrup gerak halus vertikal (teropong), berfungsi menggerakkan teropong arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci.
23.   Sekrup koreksi nivo aihidade horisontal, berfungsi menyeimbangkan nivo Alhidade horizontal.
24.   Nivo alhidade horisontal, sebagai indikator pada saat membuat sumbu I Vertikal.
25.   Sekrup gerak halus horisontal, berfungsi menggerakkan teropong arah horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci.
26.   Kaki statif, sebagai penyangga statif dan alat dimana tinggi rendahnya dapat disesuaikan dengan pemakai.
27.   Penggantung unting-unting, sebagai tempat menggantungkan unting-unting pada saat melakukan sentering.
28.   Baut instrumen, berfungsi untuk mengunci alat pada statif agar tidak mudah Iepas.

gambar untuk contoh theodolite





Mengenal target yang diberikan kepada sales

 Seringkali kita melihat banyak lowongan mengenai pekerjaan dalam bidang sales, hal ini menjadi banyak jobseeker penasaran dan ingin bergabu...